Kamis, 20 Juli 2017

Menunggu Kiprah Para Lawan Dalam Perburuan Scudeto

Menunggu Kiprah Para Lawan Dalam Perburuan Scudeto Ketika membaca transfer tahun ini, maka saya sedikit tersenyum, kenapa ? Karena geliat Milan yang begitu besar dalam belanja tahun ini, menyiratkan bahwa sepertinya Serie A akan kembali lagi seperti era 2000an, dimana persaingan sangat ketat, dan kata magnificent seven kerap menjadi pembuka ketika Serie A bergulir. Nah apakah tahun depan juga akan sama seperti itu ? Entahlah, semua masih misteri, namun dengan berbenahnya AC Milan, ini mengisyaratkan kepada Juventus, bahwa Milan yang sekarang bukanlah Milan dua atau tiga tahun lalu, Milan yang sekarang adalah Milan yang lebih baik. 

Pada musim mendatang, kenapa saya terlalu menyoroti Milan ? Ini karena jika kita melihat para pesaing, sepertinya kurang greget dalam bursa transfer. Kita lihat saja, Roma, Inter, ataupun Fiorentina, mereka hanya pasif di bursa transfer kali ini. Bahkan Roma sudah kehilangan beberapa pemain, mulai dari sang ikon yang pensiun, penjaga gawang yang lebih memilih nyonya tua, dan sang bintang yang hijrah ke Liverpool. Ini seolah menyiratkan bahwa Roma seperti sudah menyerah dalam perburuan scudeto.


Namun kita juga tak boleh menghakimi hal tersebut, kita harus obyektif dalam menilai sebuah tim, mungkin dengan perginya beberapa bintang akan membuat Roma lebih baik juga bisa. Namun jika kita melihat dari statistik, maka kepergian Mohammed Salah sepertinya menjadi kemunduran Roma. Salah adalah pemain yang musim lalu bersinar. 

Lain lagi dengan Intermilan, klub yang bermarkas di Milan ini sepertinya hanya pasif di bursa transfer kali ini. Tak ada pergerakan yang sangat signifikan, ini seperti membuat asumsi bahwa Inter tak berhasrat ingin Scudetto. Ya kita juga tak boleh menjudge bahwa Inter tak punya obsesi, mungkin di detik akhir nanti Inter mendatangkan pemain besar kita juga tidak tahu. Tetapi sepertinya hal tersebut akan sangat berat.

Fiorentina, klub yang sedang naik daun ini, mungkin menjadi tim yang tak terduga, ketika musim lalu, klub ini menjelma menjadi tim yang tak disangka sangka, kekuatan para pemain muda menjadi andalan. Di balik itu, ada sosok Paulo Sousa, yang notabene adalah mantan pemain Juve, jadi dia paham betul dengan Juventus, sang peraih 6 kali scudeto beruntun.

Sousa sangat paham, bagaimana meredam Juventus di Serie A, dan ini adalah kunci fiorentina menyodok ke papan atas. Nah ketika kita berbicara beberapa tim pesaing, maka kita juga harus membicarakan juga mengenai Juventus. Pada bursa transfer kali ini, kita dikagetkan oleh tingkah aneh Marotta, dimana dengan nego kelas wahid, dia bisa mendagkan para pemain top. Sebut saja Douglas Costa, De Sciglio dan Sczsney, tiga pemain tersebut adalah para punggawa di tim sebelumnya.

Khusus untuk penjaga gawang, sepertinya dia masih menjadi pelapis Buffon, tetapi tak apalah, dengan kerja keras, maka dia berpeluang menjadi penerus Buffon. Costa dan Sciglio, dua pemain ini adalah reritan kelas wahid. Costa tak ubanhya Nedved, dia mampu menguasai sisi lapangan. Kiprahnya di Munchen musim lalu tak boleh kita remehkan, dribel bagus dan tendagan yang akurat adalah kuncinya.

Nah kekuatan Juventus tahun ini, sepertinya akan menjadi kekuatan yang sangat dahsyat, bisa menjadi peluru yang menakutkan bagi para lawan. Namun bagaimanapun kita harus obyektif, sepakbola adalah permainan 11 lawan 11, dan segala sesuatu sangatlah mungkin.

Dengan berbenahnya Milan, saya pikir Serie A akan lebih kompetitif dan lebih atraktif, tentu kita juga masih menunggu para lawan untuk berburu pemain terbaiknya, dan menunggu gebrakan dari lawan. Jangan sampai, Serie A hanya Juventus melulu, harus ada persaingan, demi terciptanya Timnas Italia yang lebih baik. Kita doakan saja, Serie A tahun ini lebih greget, dan doa saya sebagi fans Juve, saya ingin Juve juara, tetapi jangan mudah, harus dengan semanagat dan spirit tinggi....

0 komentar

Posting Komentar